Ringkasan Tafsir: Maha Suci Allah (Tabaroka, yang memiliki kebaikan yang banyak) yang di Tangan-Nya (hanya milik-Nya) lah segala kerajaan di alam semesta, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah adalah Raja yang sesungguhnya (Malikul Mulk) karena hanya Dia yang bebas melakukan apa saja yang Ia kehendaki.
Ringkasan Tafsir: Allah-lah yang menciptakan kematian terlebih dahulu (untuk mengingatkan manusia) dan juga kehidupan, tujuan-Nya adalah untuk menguji manusia. Siapa di antara mereka yang paling bagus amalannya (ahsanu 'amala), bukan yang paling banyak amalannya. Amalan yang paling bagus adalah amalan yang paling sesuai dengan Sunnah Rasulullah ﷺ. Ayat ini diakhiri dengan penyebutan bahwa Allah Maha Perkasa (Al-Aziz) dan Maha Pengampun (Al-Ghafur).
Secara umum, Al-Qur'an akan memberi syafaat bagi pembacanya di hari kiamat.
Surah Al-Mulk secara khusus, melalui riwayat hadis (yang sebagiannya hasan dan sebagian lain dha'if/maukuf), memiliki keutamaan:
Memberi syafaat kepada pembacanya hingga diampuni Allah.
Membela pembacanya di hari kiamat sampai masuk surga.
Sebagai pencegah (Al-Maani'ah) dan penyelamat (Al-Munji'ah) dari azab kubur, membelanya dari datangnya malaikat penyiksa dari berbagai arah (seperti riwayat dari Ibnu Mas'ud).
Nabi Muhammad ﷺ berharap Surah Al-Mulk ini dihafal dan berada di hati setiap umatnya, sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Abbas (walaupun hadisnya dha'if).